RESENSI FILM JOHN PIGLER
Keberlanjutan “Sistem Tanam Paksa” Era Modern di
Indoesia
(The
New Rulers Of The World)
John
Pigler adalah seorang jurnalis asal Australia yang berdomisili di Amerika
Serikat. Selain sebagai jurnalis, dia juga memiliki profesi lain yakni sebagai
penulis dan juga sebagai seorang sutradara film dokumenter. Sudah banyak karya
yang beliau hasilkan dan semua karyanya itu sungguh menginspiratif bagi yang
menyimaknya. Salah satu contoh karyanya yakni The New Rulers of The World yang diproduksi pada tahun 2002. Film dokumenter
ini adalah salah satu keperihatinan dari dunia yang disampaikan oleh John
Pigler. Titik berat keperihatinan dunia yang dimuat dalam film ini yakni
mengarah kepada bangsa Indonesia. Beliau mengungkapkan penjajahan ekonomi yang dilakukan
oleh negara-negara maju terhadap Indonesia.
Para
penguasa baru dunia adalah terjemahan dari the
new rulers of the world. Judul film dokumenter ini memberikan kita
pertanyaan, siapa penguasa-penguasa yang dimaksud? John Pigler dalam film
dokumenter itu secara jelas menyampaikan bahwa para pengusa yang dimaksud
adalah negara-negara yang memegang peran penting dalam perekonomian dunia. Mereka
adalah negara-negara maju yang memegang kendali perekonomian dunia. John Pigler
menggambarkan dunia yang semakin dijajah dalam secara halus lewat perekonomian.
Negara-negara berkembang dan miskin
adalah sasaran utama dari penjajahan tersebut. Dalam kasus ini telah terjadi
imperialis kapitalisme. Hal itu dikarenakan negara-negara kaya/memanfaatkan
sumber daya alam dan sumber daya manusia dari negara-negara miskin untuk
semakin memperkaya diri. Oleh karena itu, John Pigler menyatakan bahwa yang
kaya akan semkin kaya dan yang miskin akan semakin miskin. Indonesia adalah
salah satu korban yang menjadi imbas dari imperialis kapitalisme tersebut.Namun secara keseluruhan film ini bercerita tentang globalisasi yang
didesain agar menguntungkan negara-negara maju dengan tema utama adalah buruh
yang dibudakkan serta utang luar negeri. Pilgers menceritakan bahwa inilah era
penguasa baru dunia (the new rulers of
the world), khususnya pengaruh bagi sebuah negara : Indonesia.Mengenai buruh,
Pilgers memaparkan kondisi buruh pabrik di Indonesia yang mengenaskan yang
bekerja di perusahaan multinasional (MNC
= Multi National Coorporation) seperti Nike, Adidas, GAP, sedangkan disisi
lain perusahaan MNC dan distributor di negara-negara maju meraup keuntungan
yang sangat besar.Untuk kasus
utang luar negeri, John Pilger memaparkan bagaimana utang luar negeri telah
menjerat Indonesia menjadi negara penghutang sejak rezim Soeharto. Untuk hal
itu, Pilger melakukan wawancara langsung dengan petinggi IMF dan World Bank (WB).
Ia mempertanyakan alasan lembaga keuangan tersebut tetap memberikan pinjaman
kepada rezim yang jelas korup dan dengan mekanisme yang tidak transparan. Yang
jelas dari kebijakan tersebut, World Bank dan negara-negara kreditor mengambil
keuntungan yang besar dari mekanisme yang tidak transparan dan cacat hukum
tersebut melalui proyek-proyek yang dikerjakan oleh perusahaan multinasional
dari negara-negara asal masing-maisng. Jadi, meskipun Bank Dunia dan negara
kreditor memberi pinjaman 100%, namun sebenarnya sebagian besar uang tersebut
digunakan untuk membuka lapangan pekerja negara kreditor dan hanya sekitar
separuh uang pinjaman tersebut benar-benar masuk ke negara miskin tersebut.Pada pembukaan film dokumenter
tersebut, John Pilgers menyajikan sebuah lagu mengenai globalisasi. Inikah
makna globalisasi sesungguhnya? Itulah fakta
yang terjadi di Indonesia. Dan pada awal tahun 2000-an, terjadi gerakan jutaan
manusia menentang globalisasi di berbagai penjuru dunia. Globalisasi yang
didengung-dengungkan oleh Amerika dan negara kapitalis liberal bahwa akan
membawa kemakmuran bagi umat manusia ternyata mengakibatkan jurang pemisah yang
begitu besar antara si kaya dan si miskin.Fakta-fakta tersembunyi
globalisasi :·
Sekitar 10%
penduduk dunia menikmati dan memiliki 90% kekayaan dunia, sedangkan sisa 90%
penduduk dunia harus merebut 10% uang untuk menghidupi keluarganya.
·
Total kekayaan
sekelompok kecil orang yang berkuasa ternyata lebih besar dari total kekayaan
seluruh penduduk benua Afrika.
·
Seperempat
(1/4) kegiatan ekonomi dunia dapat dikuasai hanya dengan 200 perusahaan MNC.
Banyak pembeli yang tidak menyadari bahwa di jalan-jalan besar atau di
supermarket, berbagai produk dengan merek terkenal, mulai sepatu olahraga, kaos
hingga pakaian bayi hampir seluruhnya dibuat di negara-negara yang sangat
miskin dengan upah buruh yang sangat rendah, nyaris seperti budah. Fakta :
Untuk marketing produk Nike, perusahaan membayar pegolf Tiger Woods lebih besar
dibandingkan dengan upah seluruh buruh yang membuat produk Nike di Indonesia.Sehingga kita
perlu tanyakan kembali, inikah globalisasi yang menjadi harapan masa depan
dunia?
Ataukah globalisasi hanyalah kedok penguasa saat ini yang menggunakan cara-cara
lama yang dulunya dilakukan raja-raja dan sekarang diteruskan oleh (perusahaan)
MNC dengan bantuan berbagai lembaga keuangan dunia dan pemeritah (Indonesia)
sebagai penopangnya?Itulah
penggalan awal sekitar 3 menit film dokumenter John Pilgers sebagai pengantar.
Sisanya adalah isi yang sangat menarik kurang lebih 49 menit dengan uraian dan
fakta yang mencengangkan. Dari buruk pabrik negar yang kaya dengan sumber daya
alam melimpah yang terpaksa bekerja long-shift selama 36 jam di perusahaan
rekanan MNC. Ditambah lingkungan kerja yang panas (hingga 40 derajat), dan
harus berdiri selama-lama berjam-jam. Dimanakah hati penguasa? Inikah cara
menarik investasi asing menurut pemerintah dengan menjadikan pekerja sebagai
budak dan memperkaya perusahaan MNC?Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa Indonesia kembali dijajah dengan sitem tanam paksa
modern yakni dengan perbudakan yang dilakukan oleh negara-negara maju. Tenaga
kerja Indonesia yang bekrja diperusahaan asing dikuras tenaganya untuk
memproduksi berbagai produk perusahaan asing. Akan tetapi penghasilan yang
diterima oleh para tenaga kerja sangat tidak sesuai dengan waktu dan tenaga
yang telah mereka sediakan. Coba anda bayangkan, negara dengan sumber daya alam
melimpah tetapi tetap saja menjadi negara yang tak pernah maju hanya karena
perusahaan asing yang ingin memperkaya diri dengan modus pembukaan lapangan
pekerjaan bagi para pengangguran di Indonesia. Indonesia telah menjadi pengemis
di negara sendiri, menjadi peminta-minta untuk menutupi hutang yang tak akan pernah
habis.John Pigler
telah membuka wawasan luas bagi kita semua warga negara Indonesia. Coba buka
mata, lihatlah situasi negara kita sekarang, dan cobalah untuk merenungkan
apakah yang dikatakan beliau dalam analisis film dokumenternya adalah suatu opini atau
fakta? Inilah saatnya kita berbenah untuk kemajuan negara kita Indonesia. Ada
banyak opsi cara yang disediakan untuk memperbaiki semua itu. Akan tetapi yang
terpenting adalah hindari korupsi, kolusi, dan nepotisme karena kerugian negara
terbesar juga disumbang oleh kasus KKN.
Keberlanjutan “Sistem Tanam Paksa” Era Modern di Indoesia
(The New Rulers Of The World)
John Pigler adalah seorang jurnalis asal Australia yang berdomisili di Amerika Serikat. Selain sebagai jurnalis, dia juga memiliki profesi lain yakni sebagai penulis dan juga sebagai seorang sutradara film dokumenter. Sudah banyak karya yang beliau hasilkan dan semua karyanya itu sungguh menginspiratif bagi yang menyimaknya. Salah satu contoh karyanya yakni The New Rulers of The World yang diproduksi pada tahun 2002. Film dokumenter ini adalah salah satu keperihatinan dari dunia yang disampaikan oleh John Pigler. Titik berat keperihatinan dunia yang dimuat dalam film ini yakni mengarah kepada bangsa Indonesia. Beliau mengungkapkan penjajahan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara maju terhadap Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar